DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS KETELITIAN PEMETAAN BATIMETRI MENGGUNAKAN SISTEM PENENTUAN POSISI BERBASIS SATELIT DENGAN METODE ABSOLUT DAN DIFERENSIAL (STUDI KASUS: PERAIRAN TELUK JAKARTA)
PENGARANG:Muhammad Gani Ihsan Nasution
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-01-29


Pemeruman merupakan aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh informasi kedalaman suatu perairan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran (model) bentuk kontur topografi dasar perairan (Poerbandono dan Djunarsah, 2005). Pendekatan pemeruman menggunakan metode akustik melibatkan penggunaan instrumen echosounder, salah satunya singlebeam echosounder (SBES) baik tipe standard SBES maupun fishfinder SBES. Hasil pemeruman disajikan dalam bentuk peta batimetri yang berisikan informasi kedalaman dan bentuk konfigurasi struktur dasar perairan (seabed).

Permasalahan utama yang terjadi di Perairan Teluk Jakarta adalah lajunya tingkat  sedimentasi yang tinggi akibat transfor massa sedimen yang dapat menyebabkan permasalah fisik perairan seperti pendangkalan (Poernomo et al., 2014). Melalui pemetaan batimetri dapat dideteksi pola perubahan kedalaman dasar perairan akibat pengaruh distribusi massa sedimen dengan melakukan pengukuran kedalaman secara time series melibatkan alat perum berketelitian tinggi baik salah satunya singlebeam echosounder. Berdasarkan hal tersebut, studi ini dilakukan untuk mengetahui kualitas data batimetri alat singlebeam echosounder tipe fishfinder SBES berdasarkan ketentuan SNI-7646 tahun 2010.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketelitian posisi horizontal fishfinder SBES Garmin GPSMap 585 Plus yang bekerja dengan metode absolut adalah 2,153 m terhadap pengukuran posisi horizontal diferensial menggunakan RTK-GPS. Uji Ketelitian pengukuran kedalaman instrumen fishfinder SBES Garmin GPSMap 585 Plus menunjukkan tingkat akurasi sebesar 0,094 m yang diuji di titik-titik kedalaman pada lajur utama dan lajur silang. Hasil pengujian tersebut menunjukkan pengukuran posisi horizontal menggunakan instrumen fishfinder SBES GarminGPSMap585 Pluslayak digunakan untuk kebutuhan pemetaan batimetri pada kelas orde 1, sedangkan pengujian posisi vertikal (kedalaman) menunjukkan kualitas data layak digunakan untuk pemetaan batimetri pada kelas orde khusus. Hasil pemeruman yang dikoreksikan terhadap chart datum pasang surut kemudian diolah menjadi sebuah informasi spasial berupa peta batimetri. Berdasarkan hasil analisis peta kedalaman, diketahui kedalaman di Perairan Teluk Jakarta bervariasi berkisar 2,3 – 5,2 m saat HAT, 1,85 – 4,72 m saat MSL, dan 1,37 – 4,24 m saat LAT.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI