Sungai Barito merupakan sungai utama dari DAS Barito yang banyak bermuara sungai-sungai lainnya seperti Sungai Martapura, Sungai Kuin, Sungai Nagara dan Sungai Tapin. Semakin besar curah hujan run-off dan debit sungai yang membawa partikel sedimen tersuspensi akan semakin jauh terdistribusi ke arah laut, namun sebaliknya pada musim kemarau dengan curah hujan yang kecil maka pengaruh pasang surut akan jauh masuk ke arah hulu. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis pola distribusi TSS berdasarkan periode munson berbeda dengan metode interpretasi citra Sentinel-2 untuk menggambarkan keadaan secara.

Hasil penellitian ini terlihat bahwa pola distribusi TSS berdasarkan intepretasi citra Sentinel-2 pada musim barat menunjukkan rentang konsentrasi TSS mulai dari 26 mg/l – 175 mg/l. Pada musim peralihan 1, pola distribusi TSS juga menunjukkan rentang konsentrasi TSS mulai dari 3,5 mg/l - 145 mg/l. Pada musim timur pola distribusi TSS menunjukkan rentang 2,5 mg/l – 120 mg/l. dan pada musim peralihan 2 pola distribusi TSS menunjukkan rentang berkisar 5 mg/l -  135 mg/l. Pada musim barat konsentrasi TSS akan tinggi dan terdistribusi jauh ke arah laut karena pengaruh tingginya debit dan curah hujan sehingga pola distribusi mengarah ke timur akibat pengaruh angin dan meningkatnya konsentrasi TSS disebabkan tingginya volume run-off, sedangkan pada musim peralihan 1konsnterasi TSS mulai menurun dikarenakan rendahnya curah hujan dan terdistribusi menyebar ke segala arah di muara karena angin tidak dominan ke satu arah, sedangkan musim timur konsentrasi TSS lebih rendah dan hanya terdistribusi di muara karena pengaruh debit dan pasang surut yang sama-sama kuat. Dan pada musim peralihan 2 pola distribusi TSS terlihat sudah mulai jauh ke arah laut dikarenakan intensitas curah hujan yang Kembali meningkat sehingga pola distribusi terlihat mulai jauh kearah laut. Saran untuk penelitian ini meliputi menentukan waktu pengambilan data yang sesuai dengan prediksi cuaca dan melakukan penelitian lanjutan terkait pengendalian sumber pencemar dan pengembangan sistem monitoring TSS yang lebih efektif.