Sebagai kampus utama, Kampus I ULM (Universitas Lambung Mangkurat) menjadi induk/pusat administrasi bagi sebagian besar dosen dan mahasiswa. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, ULM pun terus melakukan pembangunan demi menunjang fasilitas pendidikan seperti penambahan gedung perkuliahan, ruang laboratorium, dsb. Hal ini pula berdampak pada daerah resapan air menjadi semakin berkurang. Sekaligus juga akan mengalami peningkatkan volume penggunaan air bersih (air tanah). Maka dari itu, munculah suatu gagasan untuk menjadi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan air bersih (non konsumsi) yakni perancangan Pemanenan Air Hujan (PAH). PAH itu sendiri adalah salah satu metode yang digunakan dalam memanfaatkan air hujan untuk dimanfaatkan sebagai salah satu sumber supply air bersih.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan prinsip PAH melalui atap gedung. Dimulai dari mengumpulkan data primer yang berupa foto drone Kampus I ULM. Serta data sekunder yang berupa data curah hujan harian, data jumlah warga Kampus I ULM dan luasan atap. Selanjutnya dilakukan perhitungan hidrologi untuk diketahui neraca air antara kebutuhan dengan ketersediaan air yang dihasilkan dari PAH. Agar selanjutnya bisa direnccanakan desain PAH di Kampus I ULM.

Dari hasil analisis dan perhitungan dapat diketahui tingkat potensi efesiensi penggunaan PAH di Kampus I ULM mencapai angka 44,85%. Kemudian dapat direncanakan desain PAH dengan 4 buah tandon per bangunan untuk penerapan PAH.

Kata kunci: pemanenan air hujan, kebutuhan air bersih, Kampus I ULM