Ada tiga indikator utama keberhasilan proyek: waktu yang diperlukan untuk melaksanakan suatu proyek, biaya yang diperlukan, dan kualitas (pembangunannya). Sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya tidak terjadi keterlambatan. Namun, dalam pelaksanaan proyek pembangunan kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBPMP2A) mengalami keterlambatan.

Identifikasi faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek dengan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan minimal cut set Aljabar Boolean. Metode analisis yang dikenal sebagai Fault Tree Analysis digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan dalam konteks ini, kegagalan merujuk pada ketidakselesaian proyek dengan cepat.

Analisa FTA yang dilakukan menghasilkan pekerjaan dinding/lantai, pekerjaan ACP dan pekerjaan sanitasi yang mengalami keterlambatan. Penyebab terjadinya keterlambatan proyek pada pekerjaan dinding/lantai adalah faktor owner, faktor kontraktor dan faktor konsultan. Pada pekerjaan ACP yaitu faktor kontraktor dan faktor konsultan sedangkan pada pekerjaan sanitasi yang menyebabkan keterlambatan adalah dari faktor owner, faktor kontraktor dan faktor konsultan.

Kata kunci: metode Fault Tree Analysis, aljabar Boolean, keterlambatan proyek