Sonneratia x urama merupakan salah satu spesies tumbuhan mangrove yang terdapat di Kalimantan Selatan dan berpotensi sebagai tanaman obat tradisional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada daun, kulit batang, dan akar S. x urama dan menentukan nilai LC₅₀ pada ekstrak metanol daun, kulit batang dan akar S. x urama. Skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif yang mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, flobatanin, tanin, saponin, senyawa pereduksi, glikosida jantung, terpenoid, antrakuinon gabungan, antrakuinon bebas, dan karotenoid. Uji toksisitas dilakukan berdasarkan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil skrining fitokimia pada daun S. x urama positif mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin, dan senyawa pereduksi. Kulit batang positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, flobatanin, tanin, saponin, senyawa pereduksi, glikosida jantung, dan terpenoid. Akar positif mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin, senyawa pereduksi, glikosida jantung, dan terpenoid. Daun, kulit batang dan akar negatif mengandung senyawa antrakuinon gabungan, antrakuinon bebas, dan karotenoid. Hasil uji toksisitas nilai LC₅₀ ekstrak metanol daun 68,37 ppm, kulit batang 39,83 ppm, dan akar 62,07 ppm. Ekstrak metanol S. x urama menunjukkan nilai LC₅₀ bersifat toksik dan berpotensi sebagai antimikroba.

Kata kunci : Sonneratia x urama, Fitokimia, Metabolit Sekunder, Toksisitas, BSLT