Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran pada pembelajaran abad ke 21. Namun, pada kenyataannya siswa cenderung kesulitan dan memerlukan waktu yang lebih banyak dalam menyelesaikan soal cerita, terutama soal-soal yang melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika di kelas X SMK Telkom Banjarbaru yang diterapkan Blended Learning menggunakan Google for Education dan yang tidak diterapkan Blended Learning, serta menganalisis perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika antara siswa di kelas X SMK Telkom Banjarbaru yang diterapkan Blended Learning dan yang tidak diterapkan Blended Learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment, dengan populasinya siswa kelas X SMK Telkom Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel dengan purposive random sampling, sehingga diperoleh dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas XB-TJA sebagai kelas eksperimen dan kelas XA-TJA sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan tes. Instrumen yang digunakan adalah soal tes berbentuk uraian. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika di kelas X SMK Telkom Banjarbaru yang diterapkan Blended Learning menggunakan Google for Education berada pada kategori baik dan yang tidak diterapkan Blended Learning berada pada kategori cukup, serta terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika antara siswa di kelas X SMK Telkom Banjarbaru yang diterapkan Blended Learning menggunakan Google for Education dan yang tidak diterapkan Blended Learning.