DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis), RAMBUTAN (Nephelium lappaceum) DAN PENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KARET DI DAERAH TANGKAPAN AIR (DTA) SUB-SUB DAS RIAM KANAN DAS BARITO
PENGARANG:LASKA EKSA PRATAMA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-02-01


LASKA EKSA PRATAMA. Kesesuaian Lahan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis), Rambutan (Nephelium Lappaceum) dan Pengaruh Terhadap Produktivitas Karet di Daerah Tangkapan Air (DTA) Sub-SubDAS Riam Kanan DAS Barito. Dibimbing oleh Dr. Ir. Hj. Eko Rini Indrayatie, M.P. selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Ir. H. Muhammad Helmi, M.M. selaku Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan tanaman karet dan rambutan, mengetahui produktivitas karet, dan mengetahui pengaruh kesesuaian lahan tanaman karet terhadap produktivitas karet di DTA Sub-Sub DAS Riam Kanan DAS Barito. Metode yang digunakan yaitupurposive sampling, proporsional sampling dan matching. Purposive dilakukan untuk pengambilan sampel tanah, proporsional dilakukan untuk pengambilan sampel petani, matching yaitu dengan membandingkan hasil analisis laboratorium dengan syarat tumbuh tanaman karet dan rambutan. Parameter dalam penentuan kelas kesesuaian lahan antara lain temperatur, curah hujan, lama masa kereng, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kejenuhan basa, pH, c-organik, lereng, bahaya erosi, batuan permukaan dan singkapan batuan.

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa DTA Sub-Sub DAS Riam Kanan DAS Barito memiliki 11 unit lahan. Unit lahan 1 (PLDPK), unit lahan 6 (PKDPLKC) dan unit lahan 10 (OHLHT) memiliki kelas kesesuaian lahan aktual karet cukup sesuai (S2) dengan total luas 2.259 ha. Unit lahan 3 (OKLB), unit lahan 5 (PLDPLKC) dan unit lahan 11 (OHACHT) memiliki kelas kesesuaian lahan aktual karet sesuai marjinal (S3) dengan total luas 1.104 ha. Unit lahan 2 (PLSCB), unit lahan 4 (TECB), unit lahan 7 (TEACB), unit lahan 8 (TECB) dan unit lahan 9 (TECPT) memiliki kelas kesesuaian lahan karet tidak sesuai (N) dengan total luas 1.689 ha. Unit lahan yang faktor pembatasnya dapat diperbaiki/ dikelola kelas kesesuaian lahan potensialnya naik satu kelas, Unit lahan 6 (PKDPLKC) memiliki kelas kesesuaian lahan aktual rambutan sangat sesuai (S1) dengan luas 207 ha. Unit lahan 3 (OKLB), unit lahan 5 (PLDPLKC) dan unit lahan 10 (OHLHT) memiliki kelas kesesuaian lahan aktual rambutan cukup sesuai (S2) dengan total luas 1.684 ha. Unit lahan 1 (PLDPK) dan 11 (OHACHT) memiliki kelas kesesuaian lahan aktual rambutan sesuai marjinal (S3) dengan total luas 1.472 ha. Unit lahan 2 (PLSCB), unit lahan 4 (TECB), unit lahan 7 (TEACB), unit lahan 8 (TECB) dan unit lahan 9 (TECPT) memiliki kelas kesesuaian lahan aktual rambutan tidak sesuai (N) dengan total luas 1.689 ha. Unit lahan yang faktor pembatasnya dapat diperbaiki/ dikelola kelas kesesuaian lahan potensialnya naik satu kelas.

Unit lahan 2 (PLSCB), unit lahan 6(PKDPLKC), unit lahan 10 (OHLHT) memiliki rentang nilai rata-rata produktivitas 3,48-3,71 ton/ha/tahun, masuk ke dalam kelas produktivitas tinggi. Unit lahan 1 (PLDPK), unit lahan 5 (PLDPLKC), unit lahan 8 (TECB), unit lahan 11 (OHALHT) rentang nilai rata-rata produktivitas 3,24-3,47 ton/ha/tahun,  masuk ke dalam kelas produktivitas sedang. Unit lahan 4 (TECB) dan unit lahan 7 (TEACB) memiliki rentang nilai rata-rata produktivitas 3,00-3,23 ton/ha/tahun, masuk ke dalam kelas produktivitas rendah.

Parameter pada tiap unit lahan memiliki pengaruh yang besar terhadap produktivitas karet yaitu sebesar 75,3% sedangkan untuk sisanya sebesar 24,7% merupakan pengaruh dari variabel lain. Bahan kasar, kelerengan dan bahaya erosi merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karet. Semakin besar nilai bahan kasar, kelerengan dan bahaya erosi maka akan semakin kecil produktivitas karet.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI