Beton geopolimer merupakan salah satu alternatif untuk mengganti beton normal. Beton geopolimer dibuat tanpa menggunakan semen dan sebagai gantinya digunakan abu terbang (fly ash) yang kaya Silika dan Alumina dan dapat bereaksi dengan cairan alkali untuk menghasilkan bahan pengikat (binder). Kondisi lingkungan mempengaruhi mutu beton terutama pada daerah Kalimantan Selatan yang didominasi lahan gambut yang dipengaruhi pasang surut air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan PCC pada raw material terhadap setting time, penyerapan, nilai absorpsi, porositas, Sorptivity dan kuat tekan serta durabilitas mortar geopolimer di lingkungan asam pasang surut. Bahan dasar fly ash lokal dengan NaOH 8M dan rasio alkali 2,5:1. Variasi campuran PCC dan fly ash adalah 5:95, 7:93, 10:90. Metode perawatan dengan curing oven suhu 100°C. Perendaman dilakukan setelah 28 hari masa curing dengan kondisi full wet dan wet dry di lingkungan asam dan non asam sebagai kontrol. Hasil menunjukkan bahwa kuat tekan mortar geopolimer mengalami peningkatan pada umur 2 bulan dan mengalami penurunan pada umur 3 bulan terpapar lingkungan. Penggantian PCC 7% dan 10% memiliki durabilitas yang lebih baik dibandingkan PCC 5%. Hasil pengujian Sorptivity, absorpsi dan porositas tertinggi ada pada variasi PCC 10%. Variasi PCC 10% lebih cepat menyerap dan terkarbonasi.

Kata Kunci: Fly Ash, PCC, Geopolymer, Sorptivity, Kuat Tekan.