Pembangunan infrastrukturmenyebabkan peningkatan produksi semen. Industri semen dan industri bahan bangunan berbahan dasar semen di seluruh dunia menyumbang sekitar 8-10% dari total emisi CO₂ di seluruh dunia(Ekawati, 2018). Untuk mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan ini, diperlukan bahan lain untuk menggantikan semen Portland dalam produksi beton ramah lingkungan yang kaya akan silika (Si) danaluminium (Al) yaitu geopolimer. Fly ash dan metakaolin yang merupakan sumber aluminosilikat yang paling umum(Brawn, 2004). Geopolimer dilarutan menggunakan aktivator berupa larutan alkali yang berasal dari campuran Na₂SiO₃ dan laruran NaOH 8M dengan perbandingan 2,5/1 yang terdiri dari bahan pengisi tambahan, yaitu pasir silika dan serat bemban 1,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh komposisi campuran metakaolin dan Fly ash dengan penambahan serat bemban 1,5% terhadap kuat tekan, kuat tarik dan penyerapan geopolimer, mengevaluasi pengaruh ekspos lingkungan asam dan PDAM terhadap ketahanan mortar geopolimer, Mengetahui visualisasi mortar geopolimer setelah terpapar lingkungan asam.

Perbandingan campuran metakaolin dan Fly ash sebesar 100/0; 70;30; 50/50. Metode curing suhu lembab setelah pengecoran sampai 28 hari. Ekspos lingkungan dengan siklus wet pada kondisi asam dengan pH < 3 dan PDAM selama 3 bulan. Pengujian yang dilakukan adalah sorptivity, absorpsi dan porositas, visualisasi, kuat tekan, kuat tarik dan karbonasi.

Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai sorptivity dan absorpsi tertinggi dimiliki oelh benda uji M70F – S0, nilai kuat tekan tertinggi dimikili benda uji M50F – S1,5 pada kondisi lingkungan PDAM, kuat tarik tertinggi dimiliki benda uji M50F – S1,5 dan pengurangan berat terbanyak akibat pengaruh lingkungan asam dimiliki oleh benda uji M50F – S0