DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Penambahan Serat Bemban Pada Mortar Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash Dan Metakaolin Dengan Curing Lembab Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Di Lingkungan Asam
PENGARANG:MUHAMMAD AKBAR FADILLAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-02-01


Dalam mengurangi dampak buruk semen terhadap lingkungan, industri konstruksi melakukan inovasi, seperti penggunaan bahan alternatif untuk membuat beton geopolimer. Geopolimer berbahan dasar fly Ash memiliki ketahanan yang baik terhadap serangan asam pada lahan gambut. Metode curing terbaik geopolimer ialah curing lembab karena jumlah air pada mortar geopolimer tetap terjaga pada proses polimerisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio perbandingan metakaolin dan fly ash, pengaruh penambahan serat bemban 1,5% dan 2%, serta ketahanan terhadap ekspos lingkungan (H2SO4) dan Air PDAM dengan pengujian sifat fisik dan mekanik.

Bahan dasar metakaolin dan fly ash rasio 30/70, 50/50/, dan 70/30 penambahan serat bemban 1,5% dan 2%, molaritas NaOH sebesar 8 M rasio alkali 2,5. Dilakukkan perawatan lembab 28 hari kemudian terekspos lingkungan (H2SO4) dan Air PDAM selama 1, 2, dan 3 bulan menggunakan siklus full-wet dan wet-dry. Pengujian fisik dan mekanik dilakukkan sebelum dan sesudah terekspos lingkungan.

Kuat tekan optimum pada M30 kemudian di susul M50 dan paling rendah M70. Setelah 3 bulan terjadi penurunan kuat tekan 30,25% sampai kenaikan 7,31% dari sebelum terekspos lingkungan, sedangkan setelah terekspos lingkungan air PDAM selama 3 bulan penurunan kuat tekan 12,52% sampai kenaikan 42,89% dari sebelum terekspos lingkungan. Penambahan serat 1,5% dan 2% meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah, kondisi optimum pada penambahan serat 1,5%, penambahan serat 2% terjadi penurunan kuat tarik belah berkisar 17,72-35,35% dari penambahan serat 1,5%.

 

Kata Kunci: Geopolimer, Metakaolin, Serat Bemban, Ekspos Lingkungan, dan karbonasi

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI