DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH CURING TEMPERATURE PADAMORTAR GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR FLY ASH DAN METAKAOLIN DENGAN TAMBAHAN SERAT BEMBAN DI LINGKUNGAN ASAM
PENGARANG:IRFAN SETYADIN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-02-05


Mortar geopolimer memanfaatkan sisa dari limbah industri yang tinggi kandungan alumina (Al) dan silika (Si) yang dicampurkan dengan larutan alkali seperti natrium silikat (Na2SiO3) untuk membuat reaksi polimerisasi yang membentuk mortar geopolimer. Penambahan serat sebagai bahan tambah dalam pencampuran dapat meningkatkan kekuataan geopolimer. Tumbuhan bemban menunjukkan bahwa serat tumbuhan ini dapat memperbaiki sifat mekanik material yang dibentuknya. Dalam penelitian dIbuat benda uji mortar geopolimer dengan dan tanpa penambahan serat bemban 1,5% dari berat material dasar. Molaritas NaOH sebesar 8 M, rasio alkali 2,5:1 campuran metakaolin dan fly ash sebesar 30/70; 50/50 dan 70/30. Perawatan mortar geopolimer sebelum masuk kondisi lingkungan asam dan non asam adalah curing temperature 60°C dan 100°C dan kondisi ruang selama 28 hari. Setelah selama perawatan mortar geopolimer masuk ke kondisi lingkungan asam dan non asam dengan metode fullwet dan wet-dry. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan. Evaluasi dilakukan setelah masuk ke kondisi lingkungan asam dan non asam selama 28 hari, 28 hari+1bulan, 28 hari+2bulan dan 28 hari+3bulan. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan tertinggi pada curing temperature 100°C pada rasio campuran metakaolin dan flyash 30/70 dengan penambahan serat 1,5% sebesar 47,90 MPa dan pada curing temperature 60°C sebesar 41,43 MPa pada kondisi lingkungan di 28+2bulan. Mortar geopolimer curing temperature 100° mengalami penurunan berat benda uji dibanding curing temperature 60°. Kata Kunci: Fly ash, Metakaolin, Serat Bemban dan Curing Temperature. 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI