Padi merupakan tanaman pangan yang istimewa karena sebagai makanan utama bagi mayoritas penduduk di Indonesia. Pemenuhan hasil produksi padi untuk penduduk Indonesia yang berjumlah besar dapat terhambat karena berkurangnya ketersediaan benih bermutu akibat kemunduran benih selama proses penyimpanan. Kemunduran benih dapat diminimalisasi melalui invigorasi benih dengan teknik priming yang bertujuan agar potensial air benih mencapai keseimbangan untuk mempercepat proses perkecambahan dan kombinasi dengan lama perendaman agar memaksimalkan proses priming. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dan kombinasi terbaik organic priming ekstrak buah mengkudu dengan lama perendaman terhadap invigorasi benih padi lokal kedaluwarsa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan kontrol terpisah, 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali dan menghasilkan 39 satuan percobaan. Faktor pertama yaitu konsentrasi esktrak buah mengkudu (M) yang terdiri dari empat taraf yaitu konsentrasi 0% (M0), konsentrasi 1,5% (M1), konsentrasi 3% (M2), dan konsentrasi 4,5% (M3). Faktor kedua adalah lama perendaman yang terdiri dari tiga taraf yaitu lama perendaman 12 jam (T1), lama perendaman 24 jam (T2), dan lama perendaman 48 jam (T3). Penelitian ini menggunakan metode UKDdp sebanyak 50 benih tiap gulungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa invigorasi dengan organic priming ekstrak buah mengkudu dan lama perendaman berpengaruh dalam meningkatkan potensi tumbuh maksimum, keserempakan tumbuh, daya berkecambah, indeks vigor, dan kecepatan tumbuh benih padi lokal varietas Buyung Banjar yang telah mengalami kemunduran serta kombinasi perlakuan terbaik yaitu priming ekstrak buah mengkudu konsentrasi 4,5% dengan lama perendaman 24 jam.

Kata kunci: Invigorasi, benih padi lokal varietas Buyung Banjar, ekstrak buah mengkudu, organic priming