ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Komunikasi Interpersonal antara Pembina Lapas Dengan Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakat Khusus Anak Kelas I Martapura di tinjau dari sudut pandang humanistik dengan indikator keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis model Miles dan Huberman.

Hasil penelitian menunjukkan komunikasi interpersonal yang berlangsung antara pembina lapas dan anak didik berada pada tahap I-Thou. Pembina melihat anak didiknya dengan segala keutuhan kepribadian sang anak dan dapat mengungkapkan diri secara utuh, jujur, dan menjadi manusia seutuhnya. Dari model humanistik keterbukaan pembina dan anak didik sudah saling terbuka, walaupun ada beberapa anak yang masih menyimpan masalahnya sendiri. Empati yang ditinjukan pembina juga sudah sangat baik. Pembina mendukung anak didik melalui apresiasi, motivasi dan mendukung mental anak-anak didik. Kegiatan-kegiatan positif membuat anak-anak didik terhindar dari pikiran-pikiran negatif selama berada di lembaga pemasyarakatan. kesetaraan antara pembina dan anak didik sangat baik, pembina dan anak didik merasa hubungan antara mereka sudah seperti orang tua dan anak.

Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Pembina Lapas, Lembaga Pemasyarakatan

ABSTRACT

This study aims to describe Interpersonal Communication between Trustees of Correctional Institutions with Prisoners in Class I Martapura Special Society Institution reviewed from a humanistic perspective with indicators of openness, empathy, supportive attitudes, positive attitudes and equality This type of research isaqualitativearesearch with a descriptiveaapproach. The technique ofacollectingadata usesainterviews, aobservationaand documentation. The dataaanalysis technique uses theaanalysis ofathe Miles and Huberman models.

The results showed that interpersonal communication that took place between prison coaches and students was at the I-Thou stage. The coach sees his students with all the personality integrity of the child and can express himself as a whole, honest, and become a complete person. From the humanistic model the openness of the coach and students is open to each other, even though there are some children who still keep their own problems. The empathy put on by the coach has also been very good. The coach supports students through appreciation, motivation and mental support for students. Positive activities make students avoid negative thoughts while in prison. the equality between coaches and students is very good, coaches and students feel the relationship between them is like parents and children.

Keywords: Interpersonal Communication, Penitentiary Trustees, Correctional Institutions