Penggunaan tumbuhan sebagai obat telah dikenal sejak zaman dahulu kala dan masih terus dipraktikkan hingga saat ini. Dengan kemajuan teknologi, kini banyak jenis tanaman obat yang telah diolah dan dikemas secara modern. Masyarakat Dayak Meratus masih mempercayai bahwa pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan obat dapat menyembuhkan penyakit dan masih sering memanfaatkannya sesuai kebutuhan. Pengobatan tradisional ini mengalami kepunahan karena sistem pewarisan pengetahuan hanya melalui lisan tanpa ada catatan tertulis dari generasi ke generasi. Hal ini menyebabkan tidak banyak lagi orang yang menguasai pengobatan tradisional, khususnya generasi muda yang cenderung meninggalkannya dan beralih pada penggunaan obat pabrikan yang mudah didapatkan di sekitar desa. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah individu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengobatan tradisional, terutama pada generasi muda yang kurang tertarik untuk mempelajari pengobatan tradisional.

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengetahuan siswa Madrasah Aliyah Negeri 4 Balangan terhadap tanaman obat-obatan, pemanfaatannya sebagai keseharian atau adat tradisi dan upaya pelestarian obat tradisional di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan.

Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 4 Balangan Kecamatan Halong. Jenis penelitian penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif, dengan desain penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik spesifik suatu kelompok. Teknik analisis data menggunakan teknik induktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan angket/kuesioner, wawancara, dokumentasi dan triangulasi.

Siswa dari kelas X IPA dan X IPS di Madrasah Aliyah Negeri 4 Balangan memiliki pengetahuan yang rendah tentang tanaman obat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurikulum, metode pengajaran yang kurang interaktif, pengaruh orang tua yang memiliki pengetahuan terbatas, serta modernisasi yang membuat obat-obatan modern lebih mudah di dapat.Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang tanaman obat, tetapi terbatas pada beberapa jenis yang umum. Ada keinginan untuk memperluas pengetahuan mereka. Penerapan tanaman obat dalam kehidupan sehari-hari masih rendah karena kurangnya pengetahuan praktis dan keterbatasan akses.