METODE COKRIGING DAN IDW UNTUK MENDETEKSI POLA SPASIAL KASUS DIARE DI KABUPATEN TANAH BUMBU (Oleh Kristina Puji Astuti; Pembimbing: Dewi Sri Susanti, Yuni Yulida 2018; 54 halaman)

Data spasial merupakan data yang disajikan dalam posisi geografis dari suatu objek, berkaitan dengan lokasi, bentuk, dan hubungannya dalam ruang bumi. Data spasial harus dimodelkan dalam bentuk yang sangat sederhana sehingga cukup fleksibel untuk ditangani meskipun ukurannya sangat besar. Untuk itu diperlukan analisis spasial, yaitu suatu teknik atau proses yang melibatkan sejumlah hitungan yang dilakukan terhadap data spasial dalam rangka mendapatkan informasi baru yang beraspek spasial. Akan tetapi dalam analisa spasial diperlukan data yang meliputi seluruh studi area, oleh karenanya proses interpolasi perlu dilakukan untuk mendapatkan nilai di antara titik sampel. Adapun beberapa metode interpolasi yaitu metode Cokriging dan metode Inverse Distance Weighted (IDW). Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB (Kejadian Luar biasa) yang sering disertai dengan kematian.  Oleh sebab itu, untuk melihat gambaran situasi penyakit diare di Kabupaten Tanah Bumbu, pemetaan distribusi penyakit diare dengan analisis spasial akan sangat membantu menghadirkan informasi tersebut secara lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode Cokriging dan Inverse Distance Weighting (IDW) untuk menggambarkan sebaran penyakit Diare di Kabupaten Tanah Bumbu dan Membandingkan hasil pendugaan data penyakit diare antara metode Cokriging dan Inverse Distance Weighting (IDW) di Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode Inverse Distance Weighting (IDW) menjadi metode yang lebih baik dibanding metode Cokriging dalam menduga kasus penyakit diare di Kabupaten Tanah Bumbu pada Tahun 2017, hal itu terlihat dari nilai RMSE metode IDW yang lebih kecil.

Kata kunci     : Data Spasial, Cokriging, IDW, diare