PT. Banyan Koalindo Lestari merupakan perusahaan swasta nasional

yang bergerak dibidang pertambangan batubara dengan sistem tambang terbuka

yang mulai beroperasi pada tahun 2018 dan berlokasi di Desa Beringin Makmur

II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Palembang, Provinsi 

Sumatera Selatan. Dampak negatif dari proses penambangan ini adalah

dihasilkannya Air Asam Tambang (AAT). Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis karakteristik air asam tambang, menganalisis tingkat efektivitas

pemanfaatan kapur tohor terhadap kualitas air asam tambang, dan untuk

menganalisis jumlah dosis yang efektif untuk diterapkan di lapangan. Titik

penelitian ini yaitu di settling pond Pit Utara PT. Banyan Koalindo Lestari. Uji

Laboratorium dilakukan untuk menguji pH dan kadar TSS menggunakan metode 

jar test dengan menerapkan variabel bebas yaitu variasi dosis dan variasi

kecepatan pengadukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari variasi dosis

kapur tohor yang digunakan, dosis 0,05 gr/L merupakan dosis yang paling efektif

untuk menaikkan pH 3,7 menjadi pH 6,8 dan penurunan kadar TSS dengan TSS

awal yaitu 207 mg/L menjadi 75 mg/L. Dan variasi kecepatan pengadukan yang

efektif digunakan yaitu 200 rpm. Kebutuhan kapur tohor untuk diterapkan di

lapangan adalah 36 kg/jam dan 304 kg/hari. Dari hasil pengujian pH dan TSS

tersebut telah sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 8 

Tahun 2012 tentang Baku Mutu Limbah Cair dari Kegiatan Industri, Hotel, Rumah

Sakit, Domestik dan Pertambangan Batubara.  

Kata kunci: Air Asam Tambang, Kapur Tohor, Jar Test, pH, TSS