Pemberian kewenangan kepada daerah untuk memungut pajak dan retribusi daerah telah mengakibatkan pungutan berbagai jenis pajak dan retribusi daerah yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan di masyarakat daerah. Salah satunya adalah pajak sarang burung walet, pengenaan pajak sarang burung walet tidak mutlak pada seluruh daerah yang ada di Indonesia, dikarenakan tidak semua tempat terdapat burung walet yang mana daerah tersebut memang tidak mendukung untuk budidaya burung walet mulai dari fakor lingkungan, suhu dan makanan .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemungutan pajak sarang burung walet  pada badan pengelola pendapatan daerah kabupaten kotawaringin timur serta faktor penghambatnya.

Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder berupa wawancara dengan informan dan dokumen yang terkait. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman (1992) yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pemungutan pajak sarang burung walet pada badan pengelola pendaptan daerah dalam 6 tahun terakhir dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2022 selalu mengalami kenaikan, terutama ketika adanya penurunan nilai pajak terhadap pajak sarang burung walet  berdasarkan peraturan daerah nomor 06 tahun 2018 tentang pajak daerah pada kabupaten kotawaringin timur.

Hasil penelitian ini disarankan:  untuk meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pajak sarang burung walet yang tertuang dalam peraturan daerah kabupaten kotawaringin timur, memberikan sanksi kepada wajib pajak yang tidak taat.