Etnobotani adalah kajian mengenai pemanfaatan suatu tumbuhan secara tradisional dalam kehidupan sehari-hari oleh suatu etnis masyarakat. Tumbuhan sebagai sumber daya di lingkungan sekitar dapat dimaanfaatkan sebagai sumber belajar berbasis potensi lokal, khususnya kajian etnobotani. Jariangau dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak Bakumpai dan memiliki persebaran di Desa Lepasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnobotani Jariangau pada masyarakat Dayak Bakumpai, mengetahui validitas, serta keterbacaan isi buku yang dikembangkan sebagai Buku Ilmiah Populer (BIP). Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif untuk mendeskripsikan kajian etnobotani Jariangau melalui wawancara dengan teknik snowball sampling dan penelitian pengembangan menggunakan model Plomp (Plomp & Nieveen, 2013) melalui tahapan Preliminary Research, Prototyping Phase dan Assessment Phase. Hasil penelitian didapatkan 6 kajian etnobotani yaitu merupakan tumbuhan herba (botani) ditanam di samping rumah (ekologi), dan dimanfaatkan untuk pengobatan kaki bengkak, sakit perut, pemulih tenaga setelah melahirkan, dan bedak panas (farmakologi). Jariangau diyakini dapat menjauhkan dari pengaruh negatif makhluk ghaib (sosioantropologi), digunakan terutama untuk kebutuhan sendiri sebagai bahan baku pembuatan obat (ekonomi). Pemberian nama Jariangau dikarenakan susunan daunnya seperti jari dan sifatnya yang seperti jaring (linguistik). Proses penelitian pengembangan telah dilaksanakan seperti metodologi yang direncanakan untuk menghasilkan BIP. Kelayakan BIP meliputi validitas dinyatakan sangat valid (3,77) dan uji keterbacaan dengan kriteria sangat baik (95%).

Kata kunci : Buku Ilmiah Populer, Etnobotani, Jariangau, Keterbacaan isi, Validitas