Kedelai edamame merupakan tanaman potensial dengan rata-rata produksi mencapai 3,5 ton.ha^-1. Namun, produksi kedelai edamame dapat terkendala akibat adanya serangan serangga hama. Keragaman jenis serangga hama pada budidaya tanaman edamame sejauh ini masih belum banyak dikaji. Padahal, serangan serangga hama berpotensi menurunkan hasil produksi bahkan dapat menyebabkan kegagalan panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman jenis serangga hama pada tanaman edamame yang diaplikasikan pupuk bokashi kotoran ternak. Pengamatan dilakukan pada fase vegetatif, fase generatif awal, fase generatif akhir. Metode penangkapan serangga hama yang digunakan, yaitu menggunakan insect net, pitfall trap, dan tangan secara manual. Jumlah serangga yang tertangkap pada setiap pengamatan dilakukan perhitungan nilai indeks keanekaragaman, dominansi, kekayaan jenis, dan kemerataan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 spesies sebaran serangga hama, yaitu Lamprosema indicata F. (Lepidoptera), Agraulis vanillae (Lepidoptera), Riptortus linearis (Hemiptera), Leptocorisa acuta (Hemiptera), Atractomorpha crenulata (Orthoptera), Valanga nigricornis (Orthoptera), Melanagromyza sojae (Diptera), dan Phaedonia inclusia (Coleoptera). Nilai indeks keanekaragaman serangga hama pada fase vegetatif, generatif awal, dan generatif akhir secara berurutan, yaitu 1,709; 1,778; dan 1.591. Nilai indeks dominansi serangga hama pada fase vegetatif, generatif awal, dan generatif akhir secara berurutan, yaitu 0,218; 0,190; dan 0,207. Nilai indeks kekayaan jenis serangga hama pada fase vegetatif, generatif awal, dan generatif akhir secara berurutan, yaitu 2,585; 2,471; dan 2,729. Nilai indeks kemerataan jenis serangga hama pada fase vegetatif, generatif awal, dan generatif akhir secara berurutan, yaitu 0,879; 0,914; dan 0,989.