DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KEHIDUPAN PETANI KARET DI DESA BUNGIN KECAMATAN PARINGIN SELATAN KABUPATEN BALANGAN TAHUN 2010-2021
PENGARANG:RAHMAT FADILLAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-02-19


Pembudidayaan tanaman karet menjadi komoditas utama bagi masyarakat Kabupaten Balangan. Harga karet yang mengalami ketidakstabilan harga dalam satu dekade terakhir membuat petani karet di Desa Bungin harus mampu mengelola keuangannya dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kehidupan petani karet di Desa Bungin. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian sejarah yang melalui 4 tahap, yaitu pengumpulan data yang berhubungan dengan judul penelitian (heuristik). Setelah pengumpulan data, peneliti memilah apakah sumber tersebut kredibel atau tidak (kritik), kemudian peneliti menafsirkan temuan-temuan dari data yang diperoleh dan telah melalui uji kredibilitas (interpretasi). Tahap terakhir peneliti menuangkan hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan (historiografi).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani karet di Desa Bungin melakukan penyadapan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti pisau sadap, tempurung kelapa sebagai penampung karet dan karung sebagai tempat menyimpan karet. Petani berasal dari berbagai kalangan usia, baik itu laki-laki maupun perempuan. Petani pemilik lahan di Desa Bungin pada umumnya memiliki lahan kurang dari 1 hektar dengan penghasilan sekitar Rp500.000 – Rp1.000.000 per minggu. Ketika harga karet naik pada 2010 daya beli petani karet ikut naik, ketika harga karet jatuh pada 2015 petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan sebagai petani karet memberikan dampak kehidupan ekonomi ditandai dengan gaya hidup yang mengikuti harga karet,  pada kehidupan sosial ditandai dengan sesama petani memiliki ikatan yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat, pada pendidikan ditandai dengan banyaknya petani karet yang menyekolahkan anak mereka ke sekolah pertanian. Dampak positif sebagai petani karet yaitu; 1) Mempunyai waktu luang yang banyak, 2) Tidak memerlukan keahlian khusus, 3) Membantu menjaga ekosistem ditengah maraknya kerusakan hutan. Dampak negatif sebagai petani karet yaitu; 1) harga karet yang tidak kunjung naik, 2) Pembudidayaan karet secara masif mengganggu keseimbangan ekosistem.

Kesimpulan dari penelitian ini, petani karet sebagai mata pencaharian utama masyarakat desa Bungin Kecamatan Paringin Selatan Kabupaten Balangan membuat masyarakat setempat masih sangat bergantung pada harga pasar karet. Apabila harga karet naik masyarakat cenderung memiliki gaya hidup mewah, saat harga karet turun gaya hidup serta daya beli masyarakat akan ikut turun.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI