Kesenian sinoman hadrah yang ada di Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan yang masih diletarikan oleh grup yang bernama Ashabah. Ashabah membawa kesenian khas Banjar ini dengan masih mempertahankan keasliannya yang dimana tapakan atau irama gendangannya tidak ada perubahan dari irama khas sinoman hadrah itu. Grup Ashabah yang berkembang di Kelurahan Mantuil merupakan salah satu grup kesenian yang masih yang masih melestarikan kesenian sinoman hadrah. Sejak didirikannya pada tahun 1982 Grup Ashabah yang diwariskan turun-temurun telah melakukan upaya dan mengalami perkembangan pada setiap generasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perkembangan kesenian sinoman hadrah yang ada di Desa Mantuil dan bagaimana grup Ashabah   mempertahankan keaslian kesenian sinoman hadrah khas Banjar untuk tetap bertahan dalam perkembangan kesenian moderen.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode sejarah, dimana tahap pertama dalam penelitian sejarah adalah pengumpulan sumber data, baik itu data primer maupun sekunder. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara, sumber tertulis dari sumber-sumber dokumen penelitian dari skripsi, tesis, jurnal, buku, dan sumber benda. Setelah data terkumpul selanjutnya menggunakan tahapan kritik, baik itu kritik eksternal maupun internal. Tahapan selanjutnya yaitu interpretasi dan yang terakhir tahapan historiografi atau penulisan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa grup Ashabah yang didirikas pada tahun 1982 aktif dalam melestarikan kesenian sinoman hadrah dan mengalami berbagai perubahan pada setiap angkatannya baik dari segi kostum dan peralatan, namun masih mempertahankan keoriginalan kesenian sinoman hadrah seperti tapakan atau irama khas sinoman hadrah tradisional.

Kesimpulan penelitan bahwa Grup Ashabah di Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan mengalami perkembangan di dalam manajemen kepengurusan, variasi gerakan, syair, kostum dan peningkatan prestasi selama tahun 1982-2020.