Dalam aktivitas pengapalan sering terjadi perbedaan saat dilakukan pengukuran tonnase batubara antara barge dan vessel yang disebabkan oleh beberapa hal sehingga perlunya evaluasi untuk mengetahui hal – hal apa saja yang mempengaruhi perbedaan tonnase antara barge dan vessel.

Metode perhitungan yang  digunakan pada penelitian ini adalah metode draught survey dengan cara pembacaan draught mark pada barge dan vesselpada saat initial dan final untuk mendapatkan bobot batubara yang dimuat di barge maupun vessel dengan cara hasil final dikurangi dengan hasil initial. Dilakukan secara langsung hanya di jetty untuk melihat dan mempelajari cara menghitung barge menggunakan draught survey. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak November 2017 sampai dengan Januari 2018

Adapun pencapaian target pengapalan pada saat penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam 32 kali loading  terjadi 40% yang tidak tercapai, adapun yang tidak tercapai pada target vessel 50000 MT terjadi pada MV, Ammar pada tanggal 11 Nov 2017, MV. Fermita pada tanggal 8 Des 2017, MV. Golden Ace pada tanggal 11 Des 2017, MV. Lumoso Karunia II pada tanggal 25 Des 2017, MV. Kareem pada tanggal 26 Des 2017, MV. Trenta pada tanggal 6 jan 2018, MV. Sea Rose pada tanggal 18 jan 2018, MV. Kareem pada tanggal 20 jan 2018, MV. Pis Tis pada tanggal 26 jan 2018 dan MV. Lumoso Karunia II pada tanggal 30 jan 2018. Yang tidak tercapai pada target vessel 80000 MT terjadi pada MV. Darya Jyoti pada tanggal 15 Nov 2017 dan MV. BBU Endeveador pada tanggal 4 jan 2018, sedangkan pada target vessel 100000 MT ketidak tercapaian terjadi pada MV. Tai Power Prosperity VIII pada tanggal 13 nov 2017.

Kata-kata kunci: Barge, Barging, Mother Vessel, Stockpile, jetty, draught survey.