Asrama Mahasiswa Demang Lehman Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin merupakan Asrama Mahasiswa yang diperuntukkan untuk Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat yang berasal dari luar Kota Banjarmasin, terdapat perbedaan asal daerah di antara para warganya. Perbedaan ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi solidaritas sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui Faktor Pendorong Solidaritas Sosial di Asrama Mahasiswa Demang Lehman Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 2) Mengetahui Faktor Penghambat Solidaritas Sosial di Asrama Mahasiswa Demang Lehman Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik penentuan informan yang digunakan yaitu Purposive Sampling, dengan jumlah informan sebanyak 7 orang.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis hasil penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan data. Teknik pengujian keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.

            Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Faktor Pendorong Solidaritas Sosial di Asrama  ini adalah (a) Kegiatan Rutin dan Tidak Rutin, Kegiatan Rutin berupa kegiatan harian, mingguan, bulanan, tahunan dan Kegiatan Tidak Rutin berupa masak dan makan bersama (b) Rasa Senasib Sepenanggungan, Warga Asrama Demang Lehman sama – sama merantau dan berkuliah di Banjarmasin (c) Kesamaan Nilai dan Norma, yaitu asas dan motto Asrama Demang Lehman, asas dari Asrama Demang Lehman ini adalah nilai – nilai Islam, motto Asrama Demang Lehman ini adalah syukur, akur dan taparukui; (2) Faktor Penghambat Solidaritas Sosial di Asrama ini adalah (a) Perbedaan Perilaku di Angkatan Atas dan Angkatan Bawah Asrama Demang Lehman.

            Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada : (1) Untuk warga Asrama ini, diharapkan untuk selalu meningkatkan solidaritas sosialnya antar sesama warga. (2) Untuk peneliti selanjutnya, agar bisa lebih mengembangkan ruang lingkup penelitian, mengingat penelitian ini belum sepenuhnya bisa menggambarkan faktor pendorong dan penghambat solidaritas sosial di asrama yang memiliki perbedaan suku dan asal daerah di dalamnya.