DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU KELULUT DI DESA JATUH KECAMATAN PANDAWAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
PENGARANG:YULI ARIANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-03-05


Madu merupakan salah satu HHBK ( Hasil Hutan Bukan Kayu ) yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, salahsatu jenis madu yang saat ini memiliki prospek pasar yang bagus adalah jenis madu kelulut yang berasal dari lebah trigona, yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat herbal dan suplemen makanan. Desa jatuh kecamatan pandawan kabupaten hulu sungai tengah telah dilakukan budidaya madu kelulut oleh kelompok taruna tani remaja kalulut yang diketuai bapak fauzi Rahman. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis biaya usaha budidaya lebah madu kelulut di Desa jatuh, menganalisis pendapatan usaha budidaya lebah madu kelulut di Desa jatuh dan menganalisa kelayakan usaha budidaya lebah madu kelulut di Desa jatuh.

Penelitian ini dilakukan di Desa jatuh, RT 02 RW 03, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini memerlukan waktu ± 3 bulan mulai dari persiapan, observasi lapangan, pengolahan data, peta lokasi penelitian hingga sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Objek penelitian ini adalah anggota kelompok taruna tani remaja kalulut dan masyarakat Desa jatuh RT 02 RW 03 yang membudidayakan lebah madu kelulut. Dengan rincian responden dari kelompok taruna tani remaja kalulut sebanyak 24 orang dan responden dari masyarakat Desa jatuh sebanyak 6 orang. Penentuan responden ini ditentukan masyarakat Desa jatuh dengan metode purposive sampling yaitu kelompok taruna tani remaja kalulut dan masyarkat yang memiliki usaha lebah madu kelulut, dengan jumlah stup lebih dari sama dengan 6.

             Berdasarkan hasil analisis usaha budidaya lebah madu kelulut di Desa jatuh kecamatan pandawan mendapatkan hasil bahwa total biaya yang dikeluarkan untuk usaha madu kelulut sebesar Rp111.167.920 pertahun, yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp89.603.920 dan biaya variabel sebesar Rp21.564.000, total penerimaan yang didapatkan sebesar Rp180.000.000 dan keuntungan sebesar Rp68.832.080 pertahun, dan nilai revenue cost ratio sebesar 1,6. Berdasarkan nilai rasio R/C yang berarti usaha budidaya lebah madu kelulut layak untuk dikembangkan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI