Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan keragaman selulolitik mikroba dari beberapa kedalaman di tanah gambut yang ditanami kelapa sawit. Tanah sampel diambil dari lahan gambut yang dibudidayakan pada umur 2 tahun, 6 tahun, dan 10 tahun kelapa sawit berumur tahun, serta hutan sekunder, di Landasan Ulin Utara desa, Kalimantan Selatan. Sampel tanah diangkut ke laboratorium dan digunakan untuk penentuan populasi mikroba selulolitik, Indeks Selulolitik, mikroba C, pH tanah, dan kadar air. Anova, LSD dan uji korelasi digunakan untuk menilai hubungan antara populasi pengurai selulolitik dengan mikroba C, pH tanah, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi bakteri selulolitik terbesar adalah ditemukan pada kedalaman 0-40 cm dari tanaman kelapa sawit berumur 10 tahun, diikuti oleh kedalaman 40-80 cm dari tanaman kelapa sawit berumur 10 tahun. Tidak ada perbedaan antara populasi bakteri selulolitik dari pohon kelapa sawit berumur 6 dan 2 tahun di semua kedalaman. Populasi bakteri selulolitik terendah terdapat pada kedalaman 40-80 cm dari tanah hutan. Ada korelasi positif antara populasi pengurai selulolitik dengan parameter pH tanah, Temuan ini menunjukkan bahwa bahan organik yang dipasok oleh kelapa sawit, khususnya kelapa sawit berumur 10 tahun) meningkatkan keanekaragaman selulolitik mikroba. Hasil ini mungkin juga menunjukkan adanya mikroba selulolitik sebagian besar dari tipe aerobik.