Rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik terjadi karena kegiatan pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru dan belum terbiasanya peserta didik dalam  mengungkapkan gagasan atau idenya dengan sudut pandang yang berbeda dari orang lain, kurang bervariatifnya gagasan serta ide yang orisinil dan elaborasi. Sehingga diperlukan sebuah model pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif pesera didik. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganlisis perbedaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik ketika menerapkan model Project Based Learning berbasis etnosains dan model Problem Based Learning berbasis etnosains. Metode dalam penelitian ini adalah quasy experiment dengan design nonequivalent control group design. Sampel penelitian yaitu peserta didik XII IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XII IPA 2 sebagai kelas kontrol di SMAN 12 Banjarmasin. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran, kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model Project Based Learning berbasis etnosains dan kelas kontrol menggunakan model Problem Based Learning berbasis etnosains, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kreatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dan  instrumen nontesnya  berupa lembar aktivitas peserta didik. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Hasil uji Independent Sample T-test melalui perhitungan SPSS diperoleh 0,00 < 0,05 sehingga H₀ ditolak dan H₁ diterima, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.