Abstrak

Desa Muara Kintapmerupakan wilayah dengan kawasan muara dan ekosistem mangrove yang cukup bagus. Mayoritas pekerjaan masyarakatnya adalah sebagai nelayan dan petani taambak yang hampir 50% dari total jumlah penduduk yang ada. Banyaknya kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh masyarakat dan pentingnya keberadaan kepiting bakau yang secara khas berasosiasi dengan hutan mangrove sebagai habitatnya, maka diperlukan kajian lebih mendalam mengenai penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kelimpahan kepiting bakau (Scylla spp.), hubungan kelimpahan kepiting bakau (Scylla spp.) dengan tingkat kerapatan mangrove, dan hubungan kelimpahan kepiting bakau (Scylla spp.) dengan parameter lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2023 hingga Februari 2024. Penentuan lokasi sampling yaitu menggunakan metode purposive sampling dengan teknik pengambilan sampel yang berfokus pada sifat atau ciri tertentu yang memiliki hubungan erat dengan sifat dan ciri populasi. Pengambilan data berupa data kepiting bakau (Scylla spp.) (meliputi jenis, kelimpahan, jumlah individu, panjang tubuh, lebar karapas, distribusi jenis kelamin, struktur populasi dan berat rata-rata kepiting bakau), data mangrove (meliputi jenis-jenis mangrove, kerapatan mangrove dan struktur vegetasi mangrove), data kualitas air (meliputi suhu, pH, DO, salinitas, nitrat, fosfat dan substrat). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis kepiting bakau di kawasan mangrove Muara Kintap yaitu Scylla olivace, Scylla serrata dan Scylla paramamosain. Kepadatan tertinggi didapatkan pada kepiting bakau jenis Scylla paramamosian, pada setiap stasiun dilakukan pengamatan kelimpahan kepiting bakau. Kerapatan mangrove di kawasan mangrove Desa Muara Kintap didominasi kategori baik sedang. Parameter kualitas lingkungan yang mempengaruhi kepiting bakau yakni pH, salinitas dan fosfat.