ABSTRAK Kata Kunci: Notaris, Anak Luar Kawin, Ahli Waris Testameno

Dalam hukum waris telah diatur mengenai warisan bagi anak luar kawin secara berbeda-beda sesuai dengan prinsip-prinsip yang diatur oleh hukum waris perdata yang tentunya bersendikan terhadap keadilan. Dalam suatu kondisi anak luar kawin yang tidak mendapatkan pengakuan, dapat mendapatkan warisan melalui jalan testamenair atau wasiat. Pemberian wasiat berisikan efrstelling dengan bentuk openbaar testamen terhadap anak luar kawin yang tidak diakui merupakan upaya untuk memenuhi rasa keadilan. Keadilan pada dasarnya adalah suatu hal yang relatif, yang dimana tidak harus selalu sama, suatu hal dapat dikatakan adil apabila telah mengerjakan sesuatu sesuai ketentuan yang sesuai. Sebagaimana konsep keadilan distributif yang dikemukakan oleh Aristoteles yakni keadilan yang memberikan kepada tiap orang porsi menurut prestasinya. Metode Penelitian hukum ini adalah penelitian hukum normatif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan, dan konseptual. Hasil penelitian ini menyatakan Wasiat berisikan efrsteling terhadap anak luar kawin yang tidak diakui dengan bentuk openbaar terstamen sudah memberikan rasa keadilan. Hal ini karena dengan Openbaar testamen kepada anak luar kawin yang tidak di akui telah memenuhi pemberian hak kepada seluruh ahli waris termasuk anak luar kawin yang mendapatkan bagian dalam pewarisan dengan kata lain telah terpenuhinya prinsip keadilan diakibatkan keterbukaan oleh si pewaris yang dibuat dihadapan notaris dan dihadapan saksi-saksi. Notaris berperan memnberikan penyuluhan hukum kepada penghadap yang akan membuat testamen pada anak luar kawin. Pemberian Openbaar Testamen pada anak luar kawin sudah memenuhi rasa keadilan. Hal ini karena Openbaar Testamen merupakan bentuk testamen yang terbuka sehingga dapat diketahui oleh anak luar kawin bagian yang menjadi hak warisnya.