DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Probing Prompting
PENGARANG:A BDURRAHMAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-02-27


Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memberikan bekal dalam penyelesaian masalah di kehidupan sehari-hari. Adapun kemampuan berpikir secara umum diklasifikasikan menjadi kemampuan berpikir tingkat dasar dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah  kemampuan berpikir kritis. Untuk mendukung dan memfasilitasi pembelajaran dalam mencapai kemampuan berpikir kritis siswa, diperlukan suatu model pembelajaran yang relevan dan berkesinambungan. Salah satu model yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran probing prompting. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran probing prompting di kelas VIII SMP Negeri 24 Banjarmasin, (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran langsung di kelas VIII SMP Negeri 24 Banjarmasin, (3) menganalisis ada tidaknya perbedaan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran probing prompting dan model pembelajaran langsung di kelas VIII SMP Negeri 24 Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dan desain penelitian nonequivalen posttest-only control group design. Populasi yang diambil adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Banjarmasin, dengan  pengambilan sampel menggunakan purpossive sampling dan dilanjutkan dengan random sampling sehingga diperoleh sampel yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan tes. Adapun teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di kelas yang diterapkan model pembelajaran probing prompting berada pada kategori baik dengan nilai sebesar 71,09, (2) kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di kelas yang diterapkan model pembelajaran langsung berada pada kategori cukup dengan nilai sebesar 61,10, (3) terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di kelas yang diterapkan model pembelajaran probing prompting dengan siswa di kelas yang diterapkan model pembelajaran langsung di SMP Negeri 24 Banjarmasin.

Kata kunci : model pembelajaran probing prompting, kemampuan berpikir tingkat tinggi, kemampuan berpikir kritis.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI