Perekonomian di Kota Surabaya didukung oleh sektor utama yaitu perdagangan. Dampak yang muncul adalah pesatnya persaingan perdagangan modern yang menyebabkan perdagangan usaha rakyat minim konsumen dan kalah bersaing. Puncak CBD (Central Business District) sebagai kawasan hunian vertikal dan bisnis terpadu di Kota Surabaya Barat hadir untuk memenuhi kebutuhan hunian sekaligus meningkatkan peluang usaha rakyat yaitu jenis UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) kuliner agar memiliki fasilitas yang setara untuk bersaing dengan produk asing. Sentra UMKM Kuliner dianggap sebagai long term facility yang mendukung keberlangsungan kehidupan sekaligus sebagai ruang perdagangan bagi pelaku UMKM kuliner. Oleh karena itu untuk mewujudkan Sentra UMKM Kuliner menggunakan konsep terpadu kontekstual Puncak. Konsep terpadu mampu membuka ruang segala kalangan untuk meningkatkan peluang UMKM Kuliner. Metode Arsitektur Kontekstual diterapkan pada eksterior bangunan berupa harmonisasi material fasad untuk mencapai keselarasan dengan kawasan Puncak CBD agar menghasilkan visual lingkungan yang seimbang.

Kata Kunci: UMKM Kuliner, Arsitektur Kontekstual, Terpadu, Puncak CBD, Surabaya.