Hermansyah (1810716310013), TINGKAT PERTUMBUHAN PENANAMAN MANGROVE DI KAWASAN  WISATA PESISIR DESA PAGATAN BESAR KECAMATAN TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT, (Studi Kasus : Restorasi  Vegetasi Mangrove Jenis Rhizophora apiculata Yang Dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan), di bawah bimbingan Dr. Frans Tony, S.Pi, MP., sebagai ketua pembimbing dan Yuliyanto, S.T, M.Si., sebagai anggota pembimbing.

Pada tahun 2014 Desa Pagatan Besar, Takisung ditetapkan sebagai wilayah Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT). Kawasan Pesisir Tangguh bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dan perubahan iklim, serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup wilayah pesisir, memasilitasi kegiatan pembangunan sarana dan prasarana sosial ekonomi.  Ditetapkanya Desa Pagatan Besar sebagai wilayah PKPT karena wilayah ini sering mengalami kerusakan dan terdampak oleh banjir rob. Pengamatan vegetasi bibit mangrove pada lahan penanaman sebanyak satu kali lalu membuat plot dengan bentuk persegi ukuran 10 m x 10 m pada setiap stasiun.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup mangrove menunjukan bahwa persentase  rata-rata di semua plot adalah 93,95%. Persentase ini dapat di kategorikan baik sekali berdasarkan Setiadi 2008. Hal ini menunjukan bahwa pohon mangrove jenis Rhizophora apiculata adalah jenis mangrove yang mudah hidup `pada habitat apapun yang cukup luas, dan tingkat pertumbuhan mangrove menunjukan persentase rata-rata 44,48%. Hubungan keterkaitan tingkat pertumbuhan tanaman mangrove dengan parameter lingkungan memiliki hubungan yang sangat kuat,dengan nilai kolerasi 0,98445. Substrat dengan tingkat pertumbuhan memiliki kolerasi 0,74205 (sempurna positif). Pada parameter kualitas perairan nilai kolerasi untuk suhu adalah -0,42535 (sempurna negatif), nilai kolerasi pH -0,74437 (sempurna negatif), nilai kolerasi DO -0,86438 (sempurna negatif), dan nilai kolerasi untuk salinitas 0,47623 (sempurna positif).