ABSRTAK. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kualitas biopelet yang terbuat dari serbuk kayu karet yang sudah tidak produktif dan limbah tandan kosong kelapa sawit meliputi kadar air, kerapatan, kadar abu, zat terbang, karbon terikat, nilai kalor dan mengetahui komposisi kualitas biopelet mana yang terbaik sesuai SNI 8021:2014. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar air dari semua perlakuan dapat memenuhi standar, sementara parameter yang lain (kerapatan, kadar abu, zat terbang, karbon terikat) tidak dapat memenuhi standar. Sementara itu untuk nilai kalor hanya perlakuan A (100% kayu karet) yang dapat memenuhi standar, dimana berdasarkan uji statistik perlakuan ini berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa biopelet yang terbuat dari kayu karet 100% merupakan biopelet dengan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan biopelet yang terdiri dari komposisi A (100% kayu karet); komposisi B (75% kayu karet + 25% tandan kosong kelapa sawit); komposisi C (50% kayu karet + 50% tandan kosong kelapa sawit); komposisi D (25% kayu karet + 75% tandan kosong kelapa sawit); komposisi E (100% tandan kosong kelapa sawit), berturut-turut nilai kadar air (7,99%; 7,89%; 7,09%; 7,09% ;7,44%), kerapatan (0,32 g/cm³; 0,35 g/cm³; 0,33 g/cm³; 0,34 g/cm³; 0,39 g/cm³), kadar abu (1,60%; 2,17%; 2,11%; 2,70%; 4,12%), zat terbang (90,09%; 89,55%; 89,72%; 89,96%; 89,19%), karbon terikat (8,23%; 8,20%; 8,09%; 7,86%; 6,62%) serta nilai kalor (4004,43 kal/g; 3961,25 kalg; 3947,12 kal/g; 3867,85 kal/g; 3844,75 kal/g).

Kata Kunci: Biopelet; Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg); Tandan kosong kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.); SNI 8021:2014