Perencanaan fondasi tiang bor dipengaruhi oleh beban lateral yang perlu diperhitungkan. Tujuan dari perencanaan ini adalah membandingkan perhitungan kapasitas lateral izin menggunakan metode Broms dan metode Brinch Hansen dengan hasil pengujian di lapangan. Selanjutnya menghitung defleksi dan momen maksimum akibat beban lateral yang bekerja serta penurunan tiang tunggal yang terjadi.

Hasil perhitungan dengan metode Broms menunjukkan kapasitas lateral izin sebesar 21,18 ton, mendekati metode Brinch Hansen yang mencapai 23,18 ton, sedangkan asil loading test di lapangan menghasilkan kapasitas lateral 81,054 ton pada pembebanan 200%. Perbandingan metode analisis dan uji lapangan menunjukkan perbedaan yang signifikan, metode Brinch Hansen lebih mendekati uji lapangan, dengan perhitungan 9,44% lebih besar dari metode Broms. Analisis data menyimpulkan bahwa metode Brinch Hansen lebih mendekati hasil loading test, dengan selisih 71,40% dan 73,86% lebih kecil dari hasil uji lapangan dibandingkan metode Broms. Dengan kapasitas lateral izin sebesar 23,18 ton, metode Brinch Hansen mampu menahan beban lateral maksimum 4,5 ton dengan angka keamanan 3, menegaskan keamanan struktur tersebut dalam menahan beban lateral maksimum yang bekerja. Hasil perhitungan defleksi pada kepala tiang bor menggunakan metode Broms, aplikasi komputer Allpile V7.3B dan Plaxis V 8.6 secara berturut turut adalah 1,77 mm, 1,05 mm dan 0,316 mm dengan momen maksimum sebesar 116 kN.m. Dari hasil analisis perhitungan penurunan dengan metode Vesic didapat besarnya penurunan yang terjadi pada tiang bor tunggal yaitu 0,020 m, sedangkan penurunan yang diizinkan sebesar 0,08 m.

Kata Kunci: Fondasi Tiang Bor, Kapasitas Daya Dukung Lateral, Metode Broms, Metode Brinch Hansen, Loading Test