DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Studi Kerapatan Mangrove dan Perubahan Garis Pantai di Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta Utara
PENGARANG:HAIKAL ARANDA NURDIANSYAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-04-01


Abrasi yang terjadi di persisir wilayah DKI Jakarta terbilang cukup serius, dikarenakan tinggi tanah Jakarta sudah berada dibawah air laut dan tanah pesisir Jakarta perlahan tergerus oleh air pantai, maka dalam jangka menegah pesisir Jakarta akan hilang atau tenggelam. Tujuan penelitian ini: (1) menganalisis jenis tanaman mangrove; (2) perubahan kerapatan mangrove; (3) perubahan garis pantai tahun 2002, 2014, 2023. Tumbuhan mangrove yang ada di Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan tanaman berjenis magrove sejati, didominasi oleh Bakau Hitam , Api-api , Bakau Kecil dan Tinjang Merah. perubahan tutupan hutan mangrove bedasarkan interpretasi citra NDVI menggunakan Landsat di wilayah TWAAK tahun 2002 menghasilkan kelas kerapatan jarang seluas 69 hektar dan kelas kerapatan sedang seluas 31 hektar. Tahun 2014 menghasilkan kelas kerapatan jarang seluas 25 hektar, kelas kerapatan sedang seluas 67 hektar dan kelas kerapatan rapat seluas 7 hektar dan tahun 2023 menghasilkan kelas kerapatan jarang sebesar 10 hektar, kelas kerapatan sedang sebesar 47 hektar dan kelas kerapatan rapat seluas 45 hektar, analisis vegetasi tingkat rapat kelas pohon 1660 individu/ha, kerapatan sedang kelas pohon 1035 individu/ha, pancang 3700 individu/ha dan kerapatan jarang kelas pohon 290 individu/ha, pancang 920 individu/ha. Perubahan garis pantai di pesisir utara Jakarta khususnya di Kelurahan Kamal Muara pada tahun 2002, 2014 dan 2023 menggunakan metode Digital Shoreline Analysis System menghasilkan abrasi sebesar 23,96 hektar dan akresi sebesar 20,34 hektar, Analisis periode tahun 2014 – 2023 menghasilkan abrasi sebesar 6,03 hektar dan akresi sebesar 4,91 hektar.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI