DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Gangguan Berbahasa Pada Penderita Afasia Ekspresif
PENGARANG:VINA RYAN DANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-04-02


ABSTRAK

 

 

 

Dani, Vina Ryan. (2024). Language Disorders in Expressive Aphasia Patiens. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Pembimbing: (I) Dr. Noor Cahaya, M.Pd.; (II) Lita Luthfiyanti, M.Pd.

 

 

 

Kata kunci: afasia, afasia ekspresif, gangguan berbahasa

 

 

 

Afasia ekspresif adalah gangguan berbahasa yang disebabkan oleh kerusakan pada area Broca di otak, yaitu bagian yang bertanggung jawab atas produksi bahasa. Penderita afasia ekspresif mengalami kesulitan dalam menghasilkan bahasa secara lancar dan fasih sehingga mereka sulit untuk berbicara, memahami, membaca, menulis, bahkan berhitung.

 

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskritif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu ujaran dari penderita afasia ekspresif. Data yang dikumpulkan meliputi tuturan dan percakapan langsung pada saat objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan doumentasi. Analisis data dilaksanakan dengan menerapkan teknik deskriptif analisis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapenderita afasia usia 78 tahun yang menjadi objek penelitianinidapatmenuturkankalimatberita, misalnya “kalimat Panasekokoyonene”ibu gimah memberitahukan suatu informasi kepada peneliti bahwa cuaca siang ini panas sekali”. Kemudian kalimat tanya, misalnya “Sopodeinisen dilawatnenomah sakit?”, kalimat initerjadisewaktuibugimahbertanya kepadasuaminyatentangtetangga mereka,jadi ibugimahbertanyayangdalambahasanormalnyasiapakemarinyangdirawatdirumah sakit. Kemudian kalimat perintah, misalnya “Ndan manan”,  dalam kalimat inimerupakan kalimat perintah, yaitu subjek menyuruh cucunya untuk cepat makan di dapur.Dankalimattunggal, misalnya “Atuwes masak”, konteks dikeluarkan kalimat Atu wes masak sewaktu peneliti menanyakan kepada ibu gimah apakah sudah masak pagi ini? Lalu keluarlah kalimat tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan afasia ekspresif, antara lain: stroke, cedera otak traumatis, tumor otak, penyakit neurodegeneratif dan infeksi otak. Afasia ekspresif juga dikenal sebagai afasia broca adalah gangguan berbahasa yang disebabkanolehkerusakanpadaareabrocadiotak,yaitubagianyangbertanggungjawabatas produksi bahasa.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI