Latar Belakang: Kalimantan Selatan tercatat memiliki angka kejadian permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang tinggi yaitu sekitar 59,6% dan kasus maloklusi sekitar 12% yang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. 90% penduduk terbesar di Kalimantan Selatan adalah suku Banjar. Faktor genetik Suku Banjar dapat mempengaruhi perkembangan oklusi normal, salah satunya adalah ukuran gigi. Analisis Bolton merupakan indeks yang sering digunakan dan diperlukan untuk menentukan ukuran gigi sehingga dapat disusun rencana perawatan ortodontik. Perlu adanya penelitian mengenai gambaran ketidaksesuaian ukuran gigi menggunakan analisis Bolton pada individu suku Banjar di Banjarmasin yang mengalami kasus maloklusi cukup tinggi. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengambarkan keseimbangan ukuran gigi dengan analisis Bolton pada pelajar Suku Banjar (Usia 15-18 Tahun). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross-sectional dengan pengumpulan data sekaligus menggunakan model studi gigi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata keseimbangan ukuran 6 gigi anterior (Anterior Rasio)79,51% ± 8,67 didapati 97,6% jumlah sampel tidak seimbang dengan frekuensi rahang yang berdeskrepansi terbanyak pada mandibula dan nilai rata-rata keseimbangan ukuran 12 gigi keseluruhan (Overall Rasio) 91,32 ± 5,17 didapati 98,8% jumlah sampel tidak seimbang dengan frekuensi rahang yang berdeskrepansi terbanyak pada maksila yaitu 46 orang (56,1%). Kesimpulan: Keseimbangan ukuran gigi pada Suku Banjar berdasarkan rasio anterior Bolton didapati mayoritas tidak seimbang dengan letak ketidakseimbangan tertinggi pada rahang bawah (mandibula) dan rasio keseluruhan Bolton didapati mayoritas tidak seimbang dengan letak ketidakseimbangan tertinggi pada rahang atas (maksila).

Kata kunci :   Tooth Size Discrepancy; Analisis Bolton; Suku Banjar