DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Magis dalam Kegiatan Mendulang Intan di Desa Banyu Irang Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut.
PENGARANG:Sirajul Kahfi
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-03-02


ABSTRAK

 

Sirajul Kahfi, 2019, Magis dalam Kegiatan Mendulang Intan di Desa Banyu Irang Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Alfisyah, Pembimbing (II) Nasrullah.

 

Kata Kunci: Magis, Intan, Pendulang Intan

 

Mendulang intan pada umumnya adalah kegiatan mencuci tanah dan pasir yang bertujuan untuk menemukan intan. akan tetapi, dalam mendulang intan di Desa Banyu Irang terdapat fenomena magis di dalamnya. Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan klasifikasi magis yang ada dalam kegiatan mendulang intan di Desa Banyu Irang. (2) Untuk menjelaskan unsur magis dalam kegiatan mendulang intan di Desa Banyu Irang. Sehingga, pada akhirnya mampu menjelaskan secara utuh magis dalam kegiatan mendulang intan di Desa Banyu Irang Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik penentuan informan dipilih secara Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Klasifikasi magis dalam kegiatan mendulang intan di Desa Banyu Irang terbagi menjadi tiga bagian: Pertama, magis produktif yang digunakan agar mampu menambah tingkat penghasilan para pendulang intan dengan cara menggunakan intan untuk mendapatkan intan, menyebut intan dengan istilah galuh, dan dengan menggunakan wafak. Kedua, magis Protektif yang digunakan untuk memproteksi diri dan juga intan dengan cara menggunakan sesajen, dan merokok. Ketiga, magis destruktif yang mampu merusak penghasilan pendulang intan dengan menyebut kata-kata tertetu, memasak di dekat lubang pendulangan, dan dengan menggunakan ayam hitam. (2) Unsur magis dalam kegiatan mendulang intan di Desa Banyu Irang terbagi menjadi tiga bagian: Pertama, unsur verbal yang dapat berupa mantra berbahasa Banjar dan mantra berbahasa Arab. Kedua, ritual magis yang dapat berupa ritual menentukan lokasi pendulang intan, membuka lahan pendulangan dan ketika menemukan intan. ketiga, unsur benda magis yang berupa intan, wafak dan sesajen.

Penelitian ini menyarankan agar pendulang intan di Desa Banyu Irang tetap mempertahankan magis dalam kegiatan mendulang intan sebagai salah satu warisan leluhur di Desa Banyu Irang.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI