Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji laporan keberlanjutan bisnis pertambangan yang terdaftar sebagai perusahaan milik negara untuk tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan mengumpulkan data dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory) tahun 2018 dan situs web (www.idx.co.id). Dari lima perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI yang telah menerbitkan laporan keberlanjutan, empat di antaranya merupakan perusahaan sampel penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan pertambangan, yang secara resmi diakui sebagai badan usaha milik negara pada tahun 2018, telah berhasil melaksanakan dan mendokumentasikan inisiatif laporan keberlanjutan mereka. Keempat perusahaan tersebut telah mengungkapkan hampir semua informasi yang diuraikan dalam standar Global Reporting Initiative (GRI). PT. Timah (Persero) Tbk dan PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk keduanya diklasifikasikan dalam kategori over-the-horizon. Perusahaan yang masuk dalam kategori New Benchmark adalah PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Sementara itu, perusahaan yang masuk dalam kategori “Menekan dengan keras” adalah PT. Pertamina (Persero) Tbk. Hasil temuan Corporate social responsibility Index belum mencapai skor 100% atau sempurna. Di antara keempat perusahaan yang masuk dalam CSRI, PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk adalah yang terbesar, dengan porsi 74%. Kepemilikan saham PT. Timah (Persero) Tbk sebesar 71%. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk memiliki saham kepemilikan sebesar 65%. Persentase terendah untuk PT. Pertamina (Persero) Tbk sebesar 54%.

Kata Kunci: Sustainability report, Perusahaan BUMN, Perusahaan Pertambangan