DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS GAMBARAN TINGKAT KEPARAHAN MALOKLUSI DENTAL REMAJA USIA 15-18 TAHUN DI BANJARMASIN BERDASARKAN INDEKS ICON (INDEX OF COMPLEXITY, OUTCOME, AND NEED) (Tinjauan pada Pelajar SLTA DI BANJARMASIN UTARA DAN TENGAH)
PENGARANG:ERINE FEBRIANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-04-19


 

Latar Belakang: Maloklusi adalah masalah multifactorial yang terjadi karena faktor genetik dan faktor lingkungan. Crowding atau gigi berjejal adalah salah satu karakteristik dari maloklusi dan paling sering terjadi pada remaja. Masa remaja dimulai pada usia 10-22 tahun. Penampilan merupakan faktor penting bagi remaja yang meningkatkan kepercayaan diri. Salah satu estetika yang dihasilkan gigi dan mulut adalah senyum. Kebutuhan akan perawatan orthodonti dapat diukur menggunakan indeks, salah satunya Index of Complexity, Outcome, and Need (ICON) yang memperhitungankan kompleksitas, keberhasilan, dan kebutuhan dari perawatan orthodonti. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat keparahan maloklusi dental remaja usia 15-18 tahun di Banjarmasin berdasarkan indeks ICON (Tinjauan pada pelajar SLTA di Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Tengah). Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriftik analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling pada remaja usia 15-18 tahun sebanyak 356 responden. Data tingkat keparahan maloklusi diperoleh melalui pengukuran indeks ICON. Hasil: Hasil penelitian ini yaitu tingkat kompleksitas maloklusi terbanyak ada pada kategori ringan yaitu 147 responden, aeshthetic component paling banyak ada pada kategori tidak membutuhkan perawatan (159 responden), gigitan silang atau crossbite ada pada kategori 0 (205 responden), gigi berdesakan atau crowding ada pada kategori 1 (101 responden), gigi berjarak atau diastem ada pada kategori 3 (18 responden), over bite ada pada kategori 0 (103 responden), oven bite ada pada kategori 3 dan 4 (12 responden), dan relasi gigi antero-posterior ada pada kategori 0 (216 responden). Kesimpulan: Tingkat kompleksitas maloklusi dental pada remaja usia 15-18 tahun di Banjarmasin banyak ditemukan pada kategori ringan.

 

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI