Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskritif. Responden dalam penelitian berjumlah 232 kepala keluarga. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil observasi dan kuensioner, data sekunder yang bersumber dari Dinas Lingkungan Hidup, Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin dan Pemerintah Kecamatan Bajarmasin Selatan. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Banjarmasin Selatan meliputi lima parameter bentuk partisipasi yaitu buah pikiran, tenaga, harta benda serta kemahiran dan keterampilan. Hasil penelitian menunjukkan dari 4 kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan yaitu Kelayan Selatan, Pekauman, Kelayan Tengah dan Tanjung Pagar, bentuk partisipasi terbanyak pertama yaitu bentuk partisipasi harta benda berupa masyarakat aktif  membayar retribusi kepada petugas sampah setiap 4 minggu sekali berkisar dari Rp.4.000-20.000. Bentuk partisipasi terbanyak kedua yaitu bentuk partisipasi buah pikiran mengetahui adanya pengelolaan sampah di bank sampah dari ketua RT, melalui adanya  informasi pengelolaan sampah  masyarakat ikut berpartisipasi menyetorkan sampah setiap 2 minggu sekali ke bank sampah. Bentuk partisipasi terbanyak ketiga yaitu  bentuk partisipasi tenaga ikut serta dalam pemilahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos, eco enzyme dan sampah anorganik untuk dijadikan kerajinan tangan seperti vas bunga, meja dan lampu hias setiap 4 minggu sekali. Bentuk partisipasi terbanyak keempat adalah bentuk partisipasi kemahiran dan keterampilan yaitu memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos dan eco enzyme di Kelurahan Tanjung Pagar dan memanfaatkan sampah anorganik menjadi kerajinan tangan seperti vas bunga, meja dan lampu hias, serta di Kelurahan Kelayan Selatan dan Kelayan Tengah hanya sebatas mengumpulkan, memilah, menjual dan menimbang sampah ke bank sampah dan masyarakat mendapatkan buku tabungan dari penyetoran sampah.