DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DI CAFE BUBBLE TIE BANJARBARU
PENGARANG:FAUZAN MAULIDIAN NOOR
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-05-02


Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen/pelanggan terhadap kinerja Cafe Bubble Tie dan untuk mengetahui indikator pelayanan yang dianggap penting oleh pelanggan dan kinerja yang diterima oleh pelanggan. Penelitian ini dilakukan di Cafe Bubble Tie Banjarbaru di Jalan Panglima Batur, seberang Rumah Sakit Umum Mawar, Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan November tahun 2023

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik accidental sampling. Pengunjung yang datang akan diminta untuk mengisi kuisioner melalui Google Form atau secara langsung. Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA).Pada penelitian ini, variabel yang akan diukur merupakan variabel bagian dari kualitas pelayanan. Terdapat 6 dimensi yang akan diteliti, mulai dari dimensi suasana tempat, penampilan fisik barista/karyawan, kecakapan, pelayanan, kepastian dan empati.

Hasil pada penelitian ini menunjukkan Indeks Kepuasan Pelanggan adalah 3,83. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas layanan yang diterima oleh pelanggan Cafe Bubble Tie dinilai oleh pelanggan Cafe Bubble Tie termasuk ke dalam kategori Puas.

Pada diagram kartesius menunjukkan bahwa terdapat 10 indikator termasuk dalam kuadran A (Keep Up The Good Work) yaitu, D1.1, D1.2, D1.3, D2.7, D2.8, D3.10, D4.14, D5.19, D6.20, dan D6.21. terdapat 4 indikator yang termasuk Kuadran B (Concentrate Here) yaitu D1.4, D4.15, D5.17, dan D5.18. 5 indikator termasuk dalam kuadran C (Low Priority) yaitu, D1.5, D1.6, D2.9, D4.13, dan D4.16. Serta 2 indikator termasuk dalam kuadran D (Possibble Overkill) yaitu, D3.11 dan D3.12.

Pada uji Wilcoxon menunjukkan bahwa pada dimensi suasana tempat terdapat indikator 1, 2, 3 dan 4 memiliki perbedaan terhadap kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan Cafe Bubble Tie, sedangkan indikator 5 dan 6 tidak memiliki perbedaan. Untuk dimensi penampilan fisik barista/karyawan terdapat indikator 7 dan 8 memiliki perbedaan terhadap kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan Cafe Bubble Tie, sedangkan indikator 9 tidak memiliki perbedaan. Untuk dimensi kecakapan terdapat indikator 10 dan 12 memiliki perbedaan terhadap kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan Cafe Bubble Tie, sedangkan indikator 11 tidak memiliki perbedaan. Kemudian dimensi pelayanan terdapat indikator 14, 15, dan 16 memiliki perbedaan terhadap kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan Cafe Bubble Tie, sedangkan indikator 13 tidak memiliki perbedaan. Lalu untuk dimensi kepastian terdapat indikator 17, 18, dan 19 memiliki perbedaan terhadap kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan Cafe Bubble Tie. Serta untuk dimensi empati terdapat indikator 20 dan 21 memiliki perbedaan terhadap kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan Cafe Bubble Tie.

Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan adalah agar Cafe Bubble Tie meningkatkat kepuasan konsumen yang berkunjung  serta bisa lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanannya dengan cara meningkatkan kinerja indikator yang berada pada kuadran A agar pelanggan dapat dipuaskan dan meningkatkan jumlah pelanggan yang datang. Serta mempertahankan performa indikator-indikator yang termasuk dalam kuadran B.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI