Gempa merupakan beban lateral yang diperhitungkan dalam perencanaan bangunan agar bangunan tetap aman apabila terjadi beban tersebut. Kekuatan gedung untuk menanggulangi beban gempa tergantung pada kekakuan dan koefisien redaman gedung, dengan pertimbangan sifat-sifat plastis gedung. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kinerja struktur bangunan bertingkat tinggi dalam mengatasi simpangan horisontal dan memperkecil waktu getar strukturnya, salah satu solusi yang digunakan adalah dengan penambahan dinding geser. Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi perbandingan dari dinding geser free standing shear wall dan coupled shear wall terhadap respon gempa.
Pada analisis ini terdapat tiga model bangunan dengan beberapa variasi model. Model 1 adalah bangunan yang menggunakan system free standing shear wall, model 2 adalah bangunan yang menggunakan system coupled shear wall menggunakan balok biasa, dan model 3 adalah bangunan yang menggunakan system coupled shear wall. Lokasi bangunan gedung untuk analisis ini adalah Benua Anyar, Banjarmasin dengan kelas situs tanah lunak (SE).
Dari hasil perbandingan analisis ini berdasarkan nilai kontribusi penahan gaya geser, story drift, periode getar, dan ragam getar dapat disimpulkan bahwa model yang paling baik adalah model 3 yang merupakan bangunan coupled shear wall. Hall ini disebabkan karena pada model 3 menggunakan coupling beam yang berfungsi untuk menambah kekakuan pada struktur bangunan itu sendiri