Analisis berbasis kinerja bertujuan untuk memprediksi kinerja bangunan struktur pada saat terjadi gempa. Pada penelitian kali ini dilaksanakan pada bangunan Gedung Lecture Theatre Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat. Analisis berbasis kinerja dilakukan dengan metode nonlinear pushover untuk mendapatkan level kinerja bangunan.

Pushover dilaksanakan menggunakan bantuan aplikasi ETABS dengan cara mendefinisikan penampang sesuai dengan keadaan bangunan asli dengan menentukan titik masssa bangunan, dan mendefinisikan sendi plastis pada tiap balok dan kolom. Analisa pushover dilaksanakan menggunakan 2 metode yakni Metode Spektrum Kapasitas (ATC-40), dan Metode Koefisien Perpindahan (FEMA 356). Hasil analisis level kinerja dibandingkan tiap wilayah yang sudah ditentukan.

Hasil dari analisa pushover didapatkan skema kelelehan yang terjadi pada gedung sudah sesuai dengan sistem SCWB. Kurva kapasitas menunjukan bahwa  semakin besar gaya geser maka akan semakin besar perpindahan yang dialami bangunan. Level kinerja bangunan untuk wilayah gempa Banjarmasin adalah Immediate Occupancy (ATC-40) atau Operational (FEMA 356), sedangkan untuk wilayah gempa Aceh, Palu, dan Jayapura adalah Damage Control (ATC-40) atau Life Safety (FEMA 356). Terkhusus untuk Yogyakarta level kinerja bangunan Damage Control (ATC-40) atau Immediate Occupancy (FEMA 356).

Kata Kunci: Pushover, Kapasitas, Level Kinerja Gempa, Sendi Plastis.