Biodegradable straw adalah sedotan ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami dan mudah terurai. Bahan baku untuk membuat sedotan ini adalah kulit pisang kepok yang merupakan limbah dan mengandung pati cukup tinggi. Penambahan CMC-karagenan pada pembuatan biodegradable straw sebagai stabilizer dan ditambahkan sorbitol sebagai plasticizer. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi CMC-karagenan terdiri dari 3 level (3%, 4%, dan 5%) (b/b) terhadap 100 g puree kulit pisang kepok. Faktor kedua adalah konsentrasi sorbitol terdiri dari 3 level (1%, 2%, dan 3%) (v/b) terhadap 100 g puree kulit pisang kepok. Analisis data yang digunakan berupa uji ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5% untuk uji kimia (kadar air, kadar abu, dan kadar serat kasar) dan fisik (ketebalan, warna, dan daya larut).  Uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Tukey pada taraf 5% untuk uji organoleptik (skoring dan hedonik) terhadap warna, aroma, tekstur, kekerasan, dan kenampakan keseluruhan. Biodegradable straw kulit pisang kepok dengan formulasi terbaik adalah CMC-karagenan 5% dan sorbitol 1% dengan karakteristik sensori warna cokelat tua (3,52), aroma lemah (2,62), tekstur cukup halus (3,80), kekerasan cukup keras (3,48), serta kenampakan keseluruhan cukup menarik (3,45). Pada karakteristik kimia biodegradable straw memiliki kadar air 8,45%, kadar abu 13,53%, dan kadar serat kasar 20,96% sedangkan karakteristik fisik dari biodegradable straw memiliki ketebalan 0,9767 mm, warna cokelat tua dengan RGB (36, 20, 14), dan daya larut dengan suhu awal 0°C dan 70°C membuka selama 30 menit dan larut selama 4 hari serta membuka selama 40 menit dan larut selama 4 hari dengan suhu 20-25°C (ruang).