Seledri (Apium graveolens L.) merupakan tanaman obat dan tanaman sayur daun. Di Indonesia tanaman seledri (Apium graveolens L.) banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat dan Sumatera Utara. Tanaman seledri (Apium graveolens L.) banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran masakan dan digunakan sebagai obat. Permintaan tanaman seledri (Apium graveolens L.) yang semakin meningkat maka diperlukan budidaya yang dapat meningkatkan hasil. Dalam budidaya tanaman seledri (Apium graveolens L.) memiliki kendala pada saat pertumbuhannya. Hal ini menyebakan perlunya penambahan pupuk organik selama proses pertumbuhan. Dalam proses pengolahan kelapa sawit segar menghasilkan beberapa limbah, diantaranya limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dimanfaatkan sebagai kompos. Kompos tandan kosong kelapa sawit memilki kandungan unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman seledri (Apium graveolens L.) selama masa pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan di Kontrakan Ranisa, Banjarbaru Utara, Banjarbaru pada bulan Februari sampai Juni 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 3 perlakuan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian kompos tandan kosong kelapa sawit memberikan hasil pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tanaman seledri (Apium graveolens L.). Perlakuan yang memberikan hasil terbaik terdapat pada perlakukan T2 (kompos umur dua tahun).