Qolbiatul Fitria. 2024. Dekat Di Mata Jauh Di Hati: Degradasi Ekosistem Sungai Kuin Berdampak Pada Kehidupan Masyarakat Kuin Utara. (Dibimbing oleh Ismar Hamid).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi sungai yang ada di Banjarmasin semakin hari semakin mengalami pencemaran bahkan julukan kota seribu sungai nyatanya pada keadaan sekarang sangat jauh berbeda. Banyak anak sungai yang sudah tidak berfungsi. Selain itu, degradasi sungai yang semakin meningkat disebabkan berbagai macam aktivitas masyarakat yang berdampak terhadap keberlanjutan sungai. Sehingga mengakibatkan penurunan interaksi masyarakat terhadap sungai. Tujuan dari penelitian ini untuk: 1) mendeskripsikan dan menganalisis hubungan metabolisme manusia (masyarakat) dengan sungai. 2) mendeskripsikan bentuk keterasingan manusia (masyarakat) akibat degradasi eksosistem sungai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi terus terang atau tersamar, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi.

Hasil penelitian mengukapkan bahwa kondisi lingkungan dan eksosistem sungai Kuin sangat jauh berbeda dari tempo dulu sampai sekarang. Keadaan Sungai Kuin pada masa dulu yang masih terjaga keberlanjutan ekosistemnya sehingga dapat memberikan manfaat untuk kehidupan masyarakat Kuin Utara. Selain itu, interaski masyarakat terhadap sungai pada zaman dulu sangat dekat bahkan sungai merupakan segalanya bagi kehidupan mereka. Namun, seiring berjalan waktu kondisi lingkungan dan ekosistem Sungai Kuin mengalami degradasi sehingga masyarakat tidak dapat lagi memanfaatkan sungai dalam aspek segalanya. Hal tersebut disebabkan aktivitas masyarakat bagian hulu Sungai Martapura dan Sungai Barito yang mengeksploitasi alam untuk dikeruk hasilnya secara massif. Selain itu, perilaku masyarakat pinggiran sungai yang menjadikan sungai tercemar. Akhirnya alam (sungai) dan masyarakat saling mengeksploitasi dan tereksploitasi.

Kata kunci: degradasi sungai, keterlekatan, keterasingan