Latar belakang: Luka akan mengalami proses penyembuhan luka. Salah satu faktor penghambat penyembuhan luka adalah pemberian povidone iodine.Povidone iodine mempunyai efek samping dapat memperlambat penyembuhan luka dengan menyebabkan iritasi. Penggunaan tumbuhan sebagai obat herbal dianggap memiliki efek samping yang lebih kecil. Salah satu tanaman yang berpotensi adalah tumbuhan tabat barito (Ficus deltoidea Jack.). Daun tabat barito terbukti memiliki kandungan senyawa metabolit, seperti alkaloid, fenolik, flavonoid, dan steroid yang memiliki fungsi sebagai antimikroba, antioksidan, dan antiinflamasi Tujuan: Membuktikan bahwa terdapat pengaruh pemberian gel ekstrak daun tabat barito konsentrasi 5%, 10%, 15% terhadap jumlah sel neutrofil pada proses penyembuhan luka mukosa bukal pada tikus wistar jantan pada hari ke-1, 3 dan 7. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan posttest-only with control group design. Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok perlakuan GEDTB 5%, 3 kelompok perlakuan GEDTB 10%, 3 kelompok perlakuan GEDTB 15% dan 3 kelompok kontrol (basis gel). Hasil: Hasil uji Two Way ANOVA menunjukkan terdapat pengaruh signifikan berdasarkan perlakuan dan hari (<0,05). Analisis data dilanjukan dengan uji Post-Hoc Bonferroni (<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada hampir semua kelompok pada hari ke-1 dan 3 dibandingkan hari ke-7 Kesimpulan: Gel ekstrak daun tabat barito konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol (basis gel) dalam menurunkan jumlah sel neutrofil pada hari ke-3 dan 7 pada proses penyembuhan luka mukosa bukal tikus wistar.

Kata Kunci: Ekstrak daun tabat barito, neutrofil, penyembuhan luka mukosa,