Kalimantan Selatan memiliki lahan rawa seluas 4.969.824 ha berpotensi besar untuk pengelolaan lahan pertanian. Pengelolaan yang efektif menjadi tantangan sekaligus kunci keberhasilan. Kunci pengembangan lahan rawa yang efektif adalah menerapkan teknik pengelolaan air yang baik, seperti informasi mengenai tinggi muka air. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis debit aktual dan elevasi permukaan air pada saluran sekunder yang bernama Saluran Ray 8 di Daerah Irigasi Rawa Sungai Tabuk serta hubungannya dengan dimensi saat ini pada saluran sekunder.

Penelitian ini menggunakan data primer berupa penampang saluran dan kecepatan saluran, serta data sekunder berupa curah hujan harian dan luas area pengaliran untuk menganalisis debit aktual dan penampang. Proses analisis data meliputi analisis hidrologi dan hidraulika, termasuk analisis debit aktual yang diperoleh dari survei langsung menggunakan current meter, serta analisis penampang saluran yang menjadi input dalam analisis dengan bantuan Software HEC-RAS.

Hasil identifikasi menunjukkan debit aktual pada Saluran Ray 8 Daerah Irigasi Rawa Sungai Tabuk pada STA 0+000, 0+500, 1+000, dan 1+500 secara berturut-turut adalah 0.3818 m3/detik, 0.4165 m3/detik, 0.4629 m3/detik, dan 0.4254 m3/detik. Simulasi dengan debit aktual menggunakan kondisi steady flow menunjukkan variasi tinggi muka air pada setiap stasiun pengukuran. Tinggi muka air simulasi mendekati kondisi existing pada STA 0+500 dan STA 1+500, dengan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) masing-masing sebesar 15% dan 17%. Namun, pada STA 0+000 dan STA 1+000, terdapat perbedaan signifikan dengan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) masing-masing sebesar 70% dan 160%. Simulasi dengan debit rancangan menggunakan kondisi Steady Flow dengan kala ulang 2 tahun menghasilkan tinggi muka air pada STA 0+000, 0+500, 1+000, dan 1+500 berturut-turut sebesar 0.80 m, 2.33 m, 5.06 m, dan 2.94 m.

Kata Kunci: HEC-RAS, Debit Aktual, Debit Rancangan, Teknik Pengelolaan Air