Latar belakang: Ikan papuyu merupakan salah satu ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Kalimantan. Kitosan yang terkandung dalam sisik ikan Papuyu mempunyai potensi antibakteri karena mengandung amino polysaccharides dan enzim lisozim yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada saluran akar gigi yaitu bakteri Enterococcus faecalis. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aktivitas antibakteri kitosan sisik ikan papuyu (Anabas testudineus) terhadap bakteri Enterococcus faecalis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post-test only with control group design menggunakan 18 sampel yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan dan kelompok kontrol negatif dengan masing-masing kelompok dilakukan 3 kali pengulangan. Kelompok perlakuan terdiri dari kitosan sisik ikan papuyu (Anabas testudineus) konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% dengan akuades sebagai kontrol negatif. Perhitungan absorbansi menggunakan Spektrofotometer 722 UV-Vis untuk Kadar Hambat Minimum (KHM) dan perhitungan jumlah koloni menggunakan colony counter untuk Kadar Bunuh Minimum (KBM). Hasil: Hasil uji One Way ANOVA untuk Kadar Hambat Minimum (KHM) dan uji Kruskal Wallis untuk Kadar Bunuh Minimum (KBM) kitosan sisik ikan papuyu konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% didapatkan nilai signifikansi p<0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna secara signifikan. Kesimpulan: Terdapat perbedaan efektivitas KHM dan KBM kitosan sisik ikan papuyu konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100%, dan akuades sebagai kontrol negatif. Kitosan sisik ikan papuyu konsentrasi 100% menjadi konsentrasi paling efektif sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis.

Kata kunci:kitosan, sisik ikan papuyu, saluran akar gigi, KHM, KBM, Enterococcus faecalis