DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERBANDINGAN NILAI INDEKS DMF-T ANTARA PENDUDUK YANG MENGGOSOK GIGI MENGGUNAKAN AIR SUNGAI DENGAN AIR PDAM (Tinjauan: Nilai Indeks DMF-T Penduduk Kecamatan Daha Barat Usia 15-44 Tahun)
PENGARANG:DANDY IRGA ALHADI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2024-05-30


Latar Belakang: Prevalensi terjadinya permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia sebesar 57,6% dan di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 59,6%. Prevalensi permasalahan kesehatan gigi dan mulut penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebesar 63,39%. Kecamatan Daha Barat adalah salah satu kecamatan yang berada di daerah aliran sungai yang melintang di daerah lahan basah sehingga kadar keasamannya cukup rendah. Penggunaan air sungai untuk menggosok gigi masih tinggi sehingga diduga dapat memengaruhi terjadinya karies. Tujuan: Untuk menganalisis perbandingan nilai indeks DMF-T pada penduduk Kecamatan Daha Barat usia 15-44 tahun yang menggosok gigi menggunakan air sungai atau dengan air PDAM. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden diambil dengan teknik simple random sampling. Responden minimal berjumlah 354 penduduk yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 177 penduduk yang menggosok gigi menggunakan air sungai dan 177 penduduk yang menggosok gigi menggunakan air PDAM. Hasil: Rata-rata nilai indeks DMF-T pada penduduk yang menggosok gigi menggunakan air sungai adalah 8,89 dan rata-rata nilai DMF-T pada penduduk yang menggosok gigi menggunakan air PDAM adalah 7,60. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney, nilai sig (2-tailed) p = 0,049<0,05; artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Tingginya nilai indeks DMF-T penduduk Kecamatan Daha Barat tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tetapi faktor lain yang dapat lebih berpengaruh yaitu perilaku dan fasilitas kesehatan.

 

Kata Kunci: Indeks DMF-T, Air Sungai, Air PDAM, pH rendah

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI